This collection of poetry is the work of Sabahuddin Senin. All the poems are copyright of the poet. Any publication must get permission from the poet. Most of the poems are written in the Malay language. Sabahuddin Senin is a writer from East Malaysia, Sabah.He studied at the Universiti Sains Malaysia, Penang, NIDA, University New South Wales and the Australian National University, Canberra. He spends most of his time in Malaysia, Australia and Solomon Islands. 13th April, 2011
Sunday, 15 September 2013
Tahan Segala Musim* (Indah)
Hanya satu malam
dari Seribu Malam
biarlah ia jadi penyair,
bukankah kau, sifu
tukang sulap.
Aku merindukan
kawan-kawan
Penyair Kangkong,
Penyair Pakis dan
Penyair Kacang yang
hidup segala musim.
Dalam perjuangan
Kita lupa melahirkan
Filantropi dan kolektor
sayang dan cinta
pada sastera budaya.
Biarkan Amfibia
dengan impiannya.
Biarkan mereka
memanggil hujan.
Mereka melihat
keterampilan dan
burung yang sama
bukan pada hasil
dan dedikasi.
Di tengah lagun itu
dibuat pulau artifisial
lalu didirikan monumen
buat diri sendiri.
Kota Kinabalu
15 September 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment