Saturday 14 September 2013

Pintu Ini Senantiasa Terbuka (Mama)

Telah berapa kali mama bilang
kami telah lama di sini,
kami ingin pulang.
Pintumu masih terbuka.
Siang dan malam
tak ada had dan batas
tiap ruang ini adalah kepunyaanmu
kami adalah pengkhidmatmu yang rajin
kau selalu datang dengan warna pelangi
dan selalu membawa harum kembang
bunga di taman.
Buatmu, ma, aku tak pernah lelah
apa lagi membuang muka dan berdiam diri
kau adalah matari selalu didambakan
kau adalah rembulan sukma sebuah rindu.
Datanglah, kami rindu pada suaramu
kami ketagih pada cerita-ceritamu sebelum tidur.
Sekarang banyak perubahan bukan atas kehendak
tapi adalah tekanan dan dorongan hidup itu
menjauh orang di bumi yang dipijaknya.
Kemenangan hidup selalu dihitung
dari pencapaianmu mata kasar.
Kegagalan adalah suatu yang tak mungkin
dan tak boleh bertolak ansur.
Mereka mengibar bendera di halaman rumah
kejayaan anak-anak pulang dengan ijazah
dan bekerja, roda kehidupan berjalan terus
Tiap keluarga memeras siang biar air sarbat
menitis dari genggamannya
memupuk impian pada malam supaya rezekinya
menjulang sampai ke langit.
Dalam kesibukan membesar rumah dan
menakluki sempadan baru
galaksi dan orbit baru
rembulan dan matari
mereka terlupa di pojokan ada seorang tua
sendiri dan memandangmu dengan diam.
Saudaraku, bahasamu makin keras
dan kasih-sayangmu telah lama terbang menjauh
Tiap malam mak tua bercerita sendiri
seperti dulu masih kecil duduk mendengar
Cerita Karuhai dan menidurkanmu dengan
lagu rakyat.
Malam telah jauh meninggalkan halamannya.
bahasa ma dan mereka telah berubah
dan semakin tak dapat dimengerti.
Mereka, saudaraku, melihat dunia kembang api
dan bungai rampai.
Aku hanya mau melihatmu, ma
tenang dan tak mengigau dalam tidur.
Datanglah, pintu ini terbuka padamu.
Yang ada pada siang
itulah rezeki yang Allah berikan
Kami menunggumu, membawamu pulang.

Kota Kinabalu
15 September 2013





No comments:

Post a Comment