Wednesday 20 April 2011

Sekilas Titik buat Awang Karim Kadir (Dedikasi)


Katamu kerinduan ini bagai langit terhempas pulas debur guntur panah kilatan
di bumi mana engkau berada, derap kuda perkasamu menerobos ke jantung lembah nanar
kita tak pernah bertanya sekiranya danau itu telah tertuba, sungai mengalir gelisah kering
siapakah di tengah taufan salji kehilangan arah ketika malam tiba ia terus menyebutmu
musim kemarau telah berakhir sekarang hujan semi di pergunungan dan sekelilingmu
ayuh, apa lagi yang kau tunggu, berpegang pada takdir, terpa ke depan, semboyanmu kasih sayang
masihkah engkau ingat sepuluh kalimat yang dilafazkan, suaramu didengar di bintang suriya
meskipun kakimu masih di bumi hatimu menawan tujuh lapis bumi tujuh lapis langit pasrah
pasang telingamu pada lantai bumi, dengarlah derap kaki itu semakin dekat, tubal dan firaun hanggus
adakah satu kata yang dapat menyingkap tabir matamu dan mematahkan palang di hatimu
datanglah dengan kasih, kalimat-kalimat tertib dan sejuta kembang doa meluncur dan terjawab
bukankah musuh-musuh longlai dan tak bernyawa kerana kau lafazkan keindahan dan yang esa
mereka bisa menawan seluas wilayah, langit angkasa tapi mereka tak akan bisa menundukan
sepasang hati yang pasrah tiada Tuhan melainkan Allah, aku hanya khadim sekilas titik.

20 April 2011

No comments:

Post a Comment