Tuesday 12 April 2011

Kasut (OZ)

Di sudut almari ada sepasang kasut
kesabaranmu seluas langit siang
kesetiaanmu air terjun mengalir deras.
Kita telah mengharungi gelombang
Jalan-jalan sunyi di perhentian terakhir
mendatangi daerah-daerah rawan.
Luka-duka disembunyi dalam derap.
Pada bintang-bintang di waktu subuh
bila senja tiba kau tak pernah bertanya
di lapangan sunyi kudirikan khemah.

Dingin hujan merembes pada debu-debu
di kulit wajah, tapak-tapak yang haus
masih kuseret langkah kaki yang lelah
menerpa ke jalan lereng-lereng bukitmu.
Malam sunyi langkah-langkah mengusik
tidur nyenyak desa-desa di pinggir pantai
atau ibu yang tua belum tidur di serambi.
Kedatangan ini gilapan kasih, aku telah
berjalan jauh mencarimu ke mana saja.

Sepasang kasut aku telah bersamamu
menjalani tanah lumpur batu kerikil
memasuki hutan liar, di sungai duka
mengharung tofan ke pulau-pulau jauh
berjengket di desa-desa tak bersahabat
di lembah pergunungan yang dilupakan.
Berpergian sendiri di tepi malam, kau
masih kekasihku, bersama menoreh
siang dan memeras rindu di celah hati.

Canberra
12 April 2011

No comments:

Post a Comment