This collection of poetry is the work of Sabahuddin Senin. All the poems are copyright of the poet. Any publication must get permission from the poet. Most of the poems are written in the Malay language. Sabahuddin Senin is a writer from East Malaysia, Sabah.He studied at the Universiti Sains Malaysia, Penang, NIDA, University New South Wales and the Australian National University, Canberra. He spends most of his time in Malaysia, Australia and Solomon Islands. 13th April, 2011
Sunday, 5 July 2015
Pengungsi Malam Bulan Ramadan.
Apa yang sedang kau fikirkan esok
tanah leluhurmu telah kau tinggalkan
semuanya terlucut dari tanganmu
kenanganmu adalah halaman sejarah
tak ada penulisnya sampai bila-bila.
Kau telah menyeberangi sempadan
dibawa arus terapong di laut Sicily.
impianmu terbakar suatu siang sirkah
bulan sayat pada bola mata hitammu.
Di tanah peribumi angin kering
suaramu hilang dan menjauh
langitmu sepi halaman kosong
yang masih di dalam mimpimu
tenggelam dalam gelora lautan.
Semalam ketika kau tinggalkan
halamanmu, jiran-jiranmu senyap
lampu di halaman rumah padam.
kau tak tau arah mana jalanmu
kau ingin hidup, impian tiap orang
merdeka dan berhak untuk hidup.
Kau tak mengira jauh arah dituju
matari telah luluh di atas kepalamu
malam telah mengalah dan padam
kau bangkit pada siang gegabah
tapi langkahmu terus ke depan
berhanyut ke negeri matari barat.
Siang yang lengang dan tragik
mayat-mayat terapong di atas laut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment