Sunday 20 April 2014

Langit Pasti Menurunkan Tangan-Nya**(Ketuhanan)

Sekarang tibalah sudah gilirannya minta maaf
setelah menampar dan memukul orang tau tak
menahu itu. Sampai percik darah di udara
menempal ke langit lalu menitis ke bumi.

Ia merasa serba salah, ada pergolakkan dalam
diri. Langit  saksi yang sabar melihat peristiwa itu
Yang datang menyerbu cukup dengan peralatan,
kemarahan dan bahasa kasar dalam aksi rombo.

Yang diserbu dikasari dan dimaki-hamun
tapi ia tetap tak berkata apa-apa menyerahkan
tubuhnya dikasari. Namun begitu ia dapat berlaku
sopan dan mengalah. Asal, hak tetap terlindung.

Di Tanah Pelangi ini, kau sendiri telah lelah
mengejar-ngejar dan kau yang tertuduh
adalah hewan buruan yang lari-lari sembunyi
esok, di mana lagi tempat buruan dan jam berapa?

Ketika aku menundukkan kepala
aku reda kerana Allah Azzali tetap melihat
dan bila mana siksaan makin hebat
langit pasti menurunkan tangan-Nya.

*Dikirimkan kepada Dewan Sastera 2014



No comments:

Post a Comment