Thursday 10 April 2014

Kehilangan MH 370, Tiap Sukma Gundah, Mencari Sekelip Cahaya*(APSPMH370)

Bayangkan ketika pintu tidurmu diketuk
ketika bangun, kau hilang ingatan dan bual.

Kau ingin bertanya atau mengucap salam
tapi, suaramu tak terucapkan, gemanya tak sampai.

Alammu sepi dan semua inderamu tak berkerja
kau paksakan juga seperti menyedut kepul udara terakhir.

Suara yang merontah dan tubuh bergerak memberi isyarat
semuanya kembali kepada sebelumnya.

Aku kehilangan langit dan tanah, seakan tak ada
jalan pulang seperti lingkaran benang yang kusut.

Malam panjang  lautan gundah
tiap pintu bagai tertutup rapat serentak.

Ke mana saja kutoleh ketakutan mengembangkan
kepaknya dan tiap sukma mencari cahaya harapan.

Doa-doa mencair dilidah orang-orang merendah
dalam panik dan kegelapan pekat aku panggil nama-Mu.

Firasat dan doa-doa para musafir dan mereka yang ingat
kepadamu, sedikit demi sedikit langit samawi tersingkap.

Malam yang panjang itu, Kekasihmu menjawab
doa-doa musafir dan pintu Tajalli-Mu terbuka.

Ini adalah ujian, di saat-saat begini
tiap sukma mendambakan kehadiran-Mu.

*Disiarkan dalam antologi Segugus Pasrah Buatmu MH370, book digital, Kuala Lumpur, 2014





No comments:

Post a Comment