Thursday 17 April 2014

Langkah Kaki Seorang Ansar*(ITBM)

Tadi langit dalam kemarahan
aku hanya merenungmu tanpa
berkata.

Di lapangan ini bagai gelanggang
terbuka, di langit guntur dan kilat
tindih-menindih melontarkan kekuatan sendiri
bumi seakan terlayah dan pasrah.

Kau masih dapat mendengar gema
gelombang suara ini
sampai ke telingamu sekalipun
mereka berusaha supaya kau diam
dan tak berkata sepatah katapun.

Esok kita masih belum pasti
dan ke mana selepas ini?
Ini bukan medan tumpas-menumpas
dan kalah menang.
Perjalanan kita masih terlalu panjang
anjing-anjing berkeliaran dan menyalak
sampai ke jauh malam.

Tak perlu gembur-menggembur
ribut tofan dan gelombang laut
pasti akan tenang dan lautan
damai dan tenang kembali.

Aku hanya ingin menghadap-Mu
dan berbual dan menangis
gembira dalam sujud dan doa-doa.
Dari masa silam hingga sekarang
Kau mendengar dan menjawab.
Aku adalah seorang Ansar
panggillah diri ini Ansarullah
Ketika ditanya siapa tampil
ke depan datang mengkhidmati-Mu.
Siapa? Akulah Ansarullah itu.

Di lorong-lorong sepi
ketika kau tidur nyaman
dan langit fajar mulai berkembang
langkah kaki dan nazam
bergema memanggil kekasihmu
bangun mengambil wudhu dan salat fajar.

Mengapa kau terlalu keras hati
menghentikan aku dari memanggil-Nya
atau menahan diri ini menyatakan
cinta dan kasih-sayang dalam air
mata doa kudus. Aku adalah seorang
Ansar yang telah siap, menyerahkan
mahkota kebenaran pada taktha-Nya.


*ITBM Jun 2015

No comments:

Post a Comment