Saturday 12 April 2014

Kita Belum Terlambat*(ITBM)

Kau datang tanpa diundang
datangmu bukan sebagai teman yang
jarang-jarang berjumpa
atau seorang malaikat membawa
khabar gembira.

Aku tidak mendengar salam
kau datang menyerbu masuk
sedangkan pintuku yang paling
ramah kau hempas dan bahasamu
bernada tinggi dan keras.

Mengapa kita lupa pada adat dan kesopanan
kau memilih chaos dan lagak gangster
sedangkan sukma dan telinga kami
menunduk menikmati kelazatan
dan santapan rohani.

Siapa yang derhaka memasuki
taman samawi dengan kasut berlumpur
Lihat, kami adalah nasir-nasir Allah,
da'i'illah yang turun di lapangan
bukan dengan senjata yang melukaimu
tapi, menyampaikan salam dan cahaya
ke relung-relung gelap sukmamu.

Bagaimana aku dapat menambat sukmamu
sedangkan matamu kau biarkan dalam kegelapan
dan telingamu telah lama tersumbat.

Aduhai kekasihku, sekalipun mereka
membina tembuk-tembuk menghalangmu
atau mendarahimu kerana ketololan dan
biadap yang telah lama bersarang dalam
sukmanya, jangan aduhai jangan sekali-kali
kau melepaskan kalimahmu,
la ilaha illallah muhammadur rasulullah.

Matarimu, bergerak jauh ke barat
kegelapan telah mencair dan sirna
kau tak usah takut dan gentar
yang tersesat di lembah-lembah raya

Lihatlah, pada langit samawi tak habis-habis
mengirimkan hujan musim semi. Dan perigimu
tak pernah kering. Mulai sekarang, kau bukan
sendiri, baiat telah kau pegang, sukmamu adalah
kembang bunga sejagat, doa-doamu adalah
doa-doa orang mutaki, kau datang dalam satu
karavan, sentuhanmu air dingin yang lembut, indah
mengalir ke dalam sukma. Dan kalimat bicaramu
terasa seperti bayang-bayang malaikat berdiri di-
belakang,

Kau sendiri telah melihat tajalli-Nya.
Bathera telah di pelabuhan
Nahkoda telah siap
kita belum terlambat.

12 April 2014
*ITBM Jun 2015

No comments:

Post a Comment