Saturday 28 April 2012

Lenting (Ketuhanan)



Kalau kau berfikir aku agar-agar sajian
desing suaramu melintas kepala ke dalam belukar
aku tak pernah merasa di sini sudah jalan terakhir
sepasang kasut menunggu sabar di depan pintu
telah kujalani liku-liku jalan ke gunung
telah kupegang janji itu dalam mengharung gelombang angin
ke mana pun aku berpergian
Engkau masih gunungku bersandar
dan pulauku melipat sepi.

Meskipun tak sepantas dulu tunggulah aku
setelah rimba tafakur di jalan sehala aku akan menemuimu
dengarlah: ia tak pernah merampas rembulan di langitku
ia tak pernah berhasil memangkah rumahku
bernyanyilah qasidah hati
pada langit biarku sematkan di dadamu
nilam delima merah.

Sesudah mengharung laut
pasti kau melihat pulau pertama
membawamu ke  pelabuhan damai.
kejadian kelmarin jelapang masa silam
aku lebah sesekali tersasar
dalam rimbunan bunga musim panas
yang tak akan lupa jalan pulang.

Engkaulah piala Zamrud
janjiku belum tertimbus salji
malam mengandung seribu musim
siang membawa khabar gembira
aku tak akan berhenti di persimpangan
kerana kasih langit
aku telah memakai kasut
siap memulai lagi
yang belum selesai.

Canberra
28 April 2012

No comments:

Post a Comment