Saturday 28 April 2012

Kumpul* (Puisi)(Metamorposis)


Langit cerah, mentari hujung April
di lapangan rumput, mereka berkumpul
udara musim gugur sutera lembut.

Aku mendengarmu
dalam kesederhaan katamu
kau mencintai, aku merasa
dengan tertib engkau melepaskan
panah-panah yang berkepak
lalu hilang di udara. alam tetap  tenang.

Lalu katamu, mari kita menyanyi
kuselak puluhan lagu di dalam kepala
berhibur kecill dan menggalai
rentak bambu atau palu gong
bukan rasa sayangi atau lenggang kangkong
kau memilih lagu yang lebih serius.

Aku berdiri menurut
tenang-tenang menggelitik memori
kata demi kata melucur
mata setengah terpejam
kata terakhir kuucapkan
Raja kita selamat bertahta.

Kupandang pada  langit
langit biru mengangguk, kupandang malu
pada pohon eukliptus, ia senyum,
kupandang burung kakatua terbang berkawan
menyambutku dengan korus
kupandang ke dalam hati,
aku senang kerana mereka pun senang.

Kutoleh ke kanan
Usman Awang menggangguk senyum
tenang-tenang  gadis membaca puisi
lalu kuberi isyarat pada Usman
tiap bait diucapkannya tenang
aku melihat ke langit

Jangan malu mengucapkan keyakinan
Jika percaya kepada keadilan.

Di jalan pulang  
kulihat pepohonan berganti warna
angsa hitam berenang sendiri
tasik griffin tenang menunggu malam.

Canberra
28 April 2012

No comments:

Post a Comment