This collection of poetry is the work of Sabahuddin Senin. All the poems are copyright of the poet. Any publication must get permission from the poet. Most of the poems are written in the Malay language. Sabahuddin Senin is a writer from East Malaysia, Sabah.He studied at the Universiti Sains Malaysia, Penang, NIDA, University New South Wales and the Australian National University, Canberra. He spends most of his time in Malaysia, Australia and Solomon Islands. 13th April, 2011
Sunday, 7 June 2015
Senja Sungai Kinabatangan* (Lanskap)
Nafasmu air mengalir turun ke muara
sukmamu senja tenggelam di horizon
suaramu gema angin lautan berlalu
mimpimu mahkota malam ditemui.
Senja telah berlabuh
sungai Kinabatangan, diammu
menyimpan halaman sejarah
yang tak runtuh sekalipun
hakisan waktu terus mengalir.
Malammu telah berlalu
pertempuran dan pukul gendang perang
telah berhenti dan kedua pihak
menyerah dan menurunkan lambangnya
dari berkibar di udara musim derhaka.
Sungai Kinabatangan
ketenangan arusmu telah membawa
berita gembira itu sampai ke muara
samawi menitiskan gerimis dan
pelangi di bumi peribumi.
Rimbamu masih riuh
sungai Kinabatangan
airmu yang kuminum
mengalir dari sukma
dingin dan menghidupkan
dan degupmu tak akan berhenti
di sepanjang zaman.
*dikirimkan ke Dewan Sastera 29 Julai 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment