Wednesday 17 June 2015

Kepala Air* (Suasana)

Air turun dengan seribu daya
menuruni lembah gunung
mendebarkan pemukim desa
igaunya masih datang tiap malam.

Kepala air datang dengan kejutan
sungaimu berubah warna lumpur
tanpa ampun menolak ke depan
jerit air sampai ke muara tak berhenti.

Hujan di gunung  membawa alamat
gemanya melangkau gelombang samudera
ketika ia bergerak dengan amarah
kau hanya memandang dan pasrah.

Seperti kau dalam mimpi manis
dari keindahan langitmu bertukar
dan tak menyangka kekuatan itu
malapertaka meragut mangsa tanpa bersedia.






No comments:

Post a Comment