Friday 19 June 2015

Menunggu Air Bertukar Warna* (Suasana)

Langit mendung di gunungmu
jalan berkunjung putus semalam
sungaimu mengalir lumpur
menghanyut batang kayu mati.

Desa-desa di sepanjang sungai
kosong sepi sejak banjir lumpur
gema suaramu memanggil
sampai dalam kalbu saudaramu.

Ketika panggilanmu makin lantang
meminta seteguk air minum
melepaskan dahaga mencekik
hasratmu masih dalam penantian.

Kau menunggu hujan gunung
membawa banjir lumpur ke muara
kepala air datang dengan perkasa
peribumi pun mulai tekun berdoa.






No comments:

Post a Comment