Thursday 9 October 2014

Menunggu dalam Takaran Waktu* (UB)(Cemar)(Terbit)

Perutusanmu telah kembali
melewati sempadan
Langit berat seperti
empangan yang akan pecah
ada suara
terbawa arus sungai,
tenggelam-timbul
ia datang pada suatu malam
ketika kau lena
seperti dalam mimpi,
diam-diam ia menyentuh
sukmamu.

Kegelisahanmu
pada akhir ini
seperti gelisahnya air
yang mencari
arah ke mana akan
berakhir
kalau tidak ke laut.

Kau menatap
pada mata siang
pada tebing tanah
yang kukuh
atau batang kayu
yang hanyut
dan tangan saudaramu
yang berdiri
di dataran tinggi.

Datanglah sebelum terlambat
burung-burung telah terbang
pemukim rimba raya gelisah
Menunggu dalam takaran waktu
mengundang malam yang panjang.

*Tersiar Di Utusan Borneo 12 Oktober 2014





No comments:

Post a Comment