Aku duduk seperti di puncak Nabalu
memandang jauh ke dalam sumur waktu
melihat bulu-bulu sayapku jatuh satu
demi satu ditiup angin jauh ke belantara
hutan jati.
Selama ini apakah aku berkira-kira?
Aku pernah menjadi burung merayau
di langit-Mu. Dan turun di atas batu
kerikil dan lahan tanah gembur dan
lautan tanah sepi.
Aku melihat ranting-ranting di pohon
tumbuh tunas muda dan daun kering
terlepas dari gagangnya, melayang-
melayang dan akhirnya menjunam ke
bumi.
Kota Kinabalu
3 Jun 2013
*AP Puisi Religi (Grup Sanggar Kembang Langit), Qomaruddin Assa'adah, 4 Jun 2013. telah diterbitkan dalam antologi bersama 'Ziarah Batin', 250 halaman.
No comments:
Post a Comment