Thursday 3 September 2015

Di Perbatasan Macedonia (Boat People)

Anakku dan isteriku, aku senantiasa berada disampingmu
Kita telah bersama berjalan jauh sekali dari tanah leluhur
penderitaan kita hanya akan berakhir ketika melangkahi
sempadannya yang telah dipasang kawat-kawat berduri.

Kami melihat dan dapat membaca suara hatimu
kesengsaraan kita tak seberapa kerana bersama
perjuangan ini harus sampai ke garis terakhir
kemenangan ini hanya kita raihkan sekeluarga.

Siang yang penuh rahmat matari harapan saksi
para pengungsi telah bersatu padu menjadi kekuatan
polis Macedonia berusaha menolak pengungsi balik
pengungsi menemukan lubang benteng yang pecah.

Mereka makin mengasak jauh ke dalam
sedikit  lagi mereka akan melangkahi sempadan
Inilah hari beruntung buat kami kalau tak sekarang bila
seperti pintu yang ternganga mereka merempuh keluar.

Di tanah lapangan hari bersejarah ini
seperti semut yang menguasai tanah lapangan
ayah mengendung anaknya berlari di depan
isteri memegang lengan suami melangkahi sempadan.

Matari siang puas melihat dari singgahsananya
kemenangan tanpa bendera berkibar di udara
mereka pun tak menanyikan lagu kebangsaan masing-masing
dan tak ada keramaian dan pesta makan-makan.

Malam itu seorang ayah, anak kecil dan isteri
menyedut udara malam sepuasnya di bawah pohon Zaitun
melihat gemerlapan bintang di langit malam
memandang tanah Eropah dalam mimpi.



No comments:

Post a Comment