Tuesday 15 September 2015

Jerebu Di Tanah Leluhur (Malaysia)(HE)(Terbit)

Apakah ini permainan Rawana telah menconteng
langit biru jernih telah menjadi mendung panjang
di tanah leluhur ini seperti mereka kehilangan mata
jerebu telah turun berlapis-lapis mengusir pandangan.

Mengharapkan hujan akan turun menghalau jerebu
bahang udara panas memulas gelisah penduduk negeri
suaramu tak selantang guntur di langit siang
jerebu di Tanah Leluhur menyilaukan matamu.

Inikah yang dikatakan inferno pelakuan manusiawi
kamu telah menyorok matari di pojok kamar siangmu
lalu malam datang menggugurkan gemerlapan bintang
segalanya kabut yang menggurungkan harapan.

Kegelisahanmu telah sampai di puncak kesabaran
kamu menunggu pertukaran angin membawanya
ke tengah samudera lautan Hindi hilang dalam misteri
lalu rombongan hewan liar meninggalkan rimbanya.

*Tersiar Di Daily Express 20 September 2015


No comments:

Post a Comment