Sunday 23 November 2014

Sajak Tengah Malam Musim Banjir* (UB)(Terbit)

Malam bagai meniti 
di atas jembatan
mata masih terumpan 
sukma masih bertaut 
pada dahan malam.

Salam pada air
kau pembawa rahmat
tiap kata bersalut doa
tebing harapanmu
pada samawi.

Dingin di lembah
tanahmu digenangi air
ada suara masih 
menitip doa
malam yang sarat.

Kau mendambakan
langit cerah
atau sedikit perubahan
air mengalir
ke laut.

rimba yang basah
Malam ini sukmaku
gelisah
jalan ke kota 
telah tertutup
tapi tangan ini
menggenggam tanganmu
sekurangnya kau rasa 
hangatnya.

*Tersiar Di Utusan Borneo 18 Januari 2015






No comments:

Post a Comment