Monday, 17 November 2014

Kapal Sarat Anak-Anak Rohingya* (Boat People)

Di tengah lautan
kapal terapong kehilangan arah
dan pelabuhan menjauh.

Kapal kematian ijin ini
di pinggiran Lautan Hindi
walaupun hujan telah berhenti
tanah daratan tak tergapai mata.

Di dalam perut kapal
sarat penumpang anak-anak Rohingya
diam
seperti rampaian laut
yang berhanyut
mereka adalah anak lelaki
waris keluarga terakhir
memimpikan tanah daratan
atau pulau impian.

Kapal kehilangan tenaga
langit Khatulistiwa seperti memberi
isyarat ke arah mana kapal ini
harus belayar.

Alam seperti tak terusik
kapal sarat penumpang anak-anak Rohingya
Adakah angin malam dan gelombang kasih
membawamu ke tepian?

Bibir merekah dan kulit terkupas
gema suaramu terkandas di langit-langit
lamunanmu pada lautan
bila hujan akan turun sedingin air
terjun Kinabalu?

Di laut sempadan jauh dari
tanah daratanmu
anak-anak Rohingya masih berharap
datangnya gelombang besar
mendorongnya ke Tanah Seberang.

*Dikirimkan ke Utusan Borneo pada 24 April 2015



No comments:

Post a Comment