Tuesday 7 January 2014

Hutan Jati di Pinggiran*(Cemar)

Aku melihat hutan jati di pinggiran
gema suaranya menyentuh sampai ke dalam sukma
aku tak pernah bermimpi
membakarmu apa lagi memindahkanmu

Siapa yang bersembunyi
dan mulai mengerat tiap pohon
di sebalik pengucapan indah
Tiap kata-katamu tiada doa
bagai igau di musim kemarau

Mereka tak pernah berduka-lara
pada udara mereka tak merasakan
kesegaran dan mata telah diseliputi
selaput yang menghalang dan melihat
keindahan dan rasa syukur.
Hidung dan lidahnya telah lama hilang
rasa.

Kota Kinabalu
8 Januari 2014

*Dikirimkan ke Wadah, DBP KK, 2014


No comments:

Post a Comment