Tuesday 14 August 2012

Ia Menemukan Kepaknya Kembali (Boat People)


Beberapa hari ini, ia diam tak berkata walau sepatah pun
ia duduk melihat keluar jendela: jelas ia telah melayang di langit
melihat ke bawah samudera luas seperti hamparan sutera biru
berada di udara bagai malaikat: orang berkedudukan.

Ia masih tak percaya dan menduga sambil memejam mata
dirinya terbiasa dikejar-kejar dan matanya telah biasa menunduk
di pulau ini ia belajar bahasa supaya sopan dan berbudaya
dicubanya bermanis muka dan mengucap "hello".

Semuanya telah jauh dibelakang, ia meraih kemerdekaan
kapal kayu sarat penumpang malam, gelora samudera menelur doa
lenggang langit sukma terhukum: pantai kesasar jauh
tanpa monumen dan upacara selamat datang.

Nauru, kini jauh ke bawah sebagai titik: ia adalah orang terakhir
di jalan keluar ia menoleh ke kamarnya kali terakhir
seperti ia tak percaya tiap pintu dibuka: setiap langkah
menemukan kedua kepaknya kembali: Berdaulat.

Pusat Penahanan Nauru telah kosong dan sepi sementara
suara-suara penumpang malam telah pergi
tapi mereka akan terus membina 'pagar-pagar'
dan memasang loceng isyarat di setiap pelabuhan dan daratan.

Terlalu besar makna sebuah kebebasan
menemukan wajah dan terbang berkepak
berbumbung langit dan berdiri tegak menunggu tamu di rumah sendiri,
di lapangan terbang atau di pelabuhan.

Canberra

No comments:

Post a Comment