Wednesday 10 February 2016

Selamatkan Rimba Rayamu (cemar)*(HE)(Terbit)

Angin laut telah mendengar berita itu
lembah daratan tanah leluhur jiwanya sakit
rimba raya bertafakur terasa kehilangan itu
sungai-sungai seperti otot-otot yang kejang.

Langitmu diam dalam menanggung duka lara
nadi gunungmu telah memberi isyarat bumi
di angkasa burung terbang dalam berkabung
bukan rahsia di pesisir pantai telah maklum.

Bumi leluhurmu anugerah keagungan-Mu
kekayaan rimba rayamu warisan turun-temurun
dari gunungmu mengalir air dingin ke muara
mata kalbu bersyukur menerima kebenaran ini.

Tuhan Rahman, engkau beri semua ini
dengan kasih-sayang tangan-Mu sendiri
pemukim rimba tanah gembur peribumi
atas kesedaran jangan sampai terlambat.

Ya Rabbi, bagaimana kita semua bisa terlupa
tangan-tangan kasar dalam kegelapan malam
mendatangimu tanpa mempedulikan warisanmu
mata mereka gelap dalam jiwanya ada serigala.

Jangan biarkan mereka jahanamkan bumimu
menzalimi hewan-hewanmu yang terlindung
selama ini kita terlalu lembut dan tak peduli
waktunya bangsa peribumi bangkit bersatu.


*Tersiar Di Harian Ekspress (Daily Express) 28 Februari 2016

No comments:

Post a Comment