Thursday 11 February 2016

Jangan Biarkan Rimbamu (Cemar)*

Kalau kau tanya apa yang menyiksa peribumi
bimbang yang datang ke dalam igau atau mimpi
dalam senyap ketika sedar kau telah kehilangan
ternyata yang lain belum terasa musibah ini.

Justru itu sebelum taufan datang membawa gelombang
dan resah bumi sampai ke puncak lalu mengirim gempa
ketika terbangun kamu tak terdaya berita itu bukan mimpi
rimbamu sunyi, senyap, kosong sampai jauh di pedalaman.

Kamu harus mengenal tanah leluhurmu dari jantung
sampai ke urat serambi yang halus-halus dan ke akar tunjang
kalau bukan kamu siapa lagi, menunggu sampai isi perut
bumimu terburai dan bangkai busuk yang hanyut di laut.

Di abad 21 ini kita harus menantang mata pemburu liar
dan menghalang mereka bertenda di pantaimu
menjadikan bumimu mengayau dan menghabisi isi rimbamu
kesedaran itu, harga diri dan melindungi hak generasi esok.

Kamu tak akan biarkan hewan dan flora dan faunamu pupus
di depan mata saksi di siang hari dan malam yang rimas
tindakanmu hari ini akan diingat anak-anak bangsa
kamu pernah ikut berjuang melindungi bumi, laut dan langitmu

*Dikirimkan pada HE 17 Februari 2016

No comments:

Post a Comment