Monday 11 May 2015

Tepung Tumpe Ma* (Mama)

Tepung dan air sedikit garam
kasihmu berbaur larut dalam
tepung tumpe.

Matamu redup tersimpan rahsia
seperti kasih sayang samawi
tiap gerak di sukmamu membawa
khabar gembira.

Tanganmu pernah menimang
bayi di pangkuan dan lagumu
adalah getaran di danau cinta
membolak-balik halaman kenangan
perutusan masa silam
yang mengalir terus ke lautmu.

Kata-katamu mengiyang-iyang
bergema pada lembah gunung
suara seorang ibu ditinggalkan
Kesabaranmu adalah bumi
dalam takaran waktu.

Kau, gunung yang bertahan
ketenangan nadimu berakar
di rimba jati
dan tak akan pernah dikalahkan
sekalipun mereka menjauh.


*Tepung dan air  seperti lemping
*Dkirimkan ke Dewan Sastera, 29 Julai 2015








No comments:

Post a Comment