Thursday 21 May 2015

Rohingya Di Lidah Pendeta Ashin Wirathu (Boat People)(UB)*

Dari mulut Ashin Wirathu keluar lidah api
bahan apinya fitnah dan kebencian
di jalan-jalan dan lorong-lorong malam
jatuh korban anak-anak Rohingya
terbakar hanggus atau maut di tali gantungan

Siang yang membakar
bergelimpangan bayi-bayi kaku
dan bau mayat-mayat hanggus
bergelimpangan di atas jalanan
tiada upacara ugama
longgokan ibu tua dan gadis Rohingya
terkerat-kerat luka parah
bumi seperti tersiram cuka
darah Rohingya.

Hari ini kamu didera seperti hewan
sekalipun bertiarap mohon dibebaskan
hayunan parang dan kapak masih jatuh
menyimbah bumi.

Rohingya, pendeta Ashin Wirathu telah
turun mengipas bara api dan membakar
halaman dan mimpimu.
Mengapa kamu harus menelajangi Rohingya
lalu membelasah dari kota sampai ke desa Arakan
di bibir pendeta tak ada gema suara kasih-sayang
kerana dalam sukmanya ada serigala penuh dendam.

*Disiarkan oleh UB 27 November 2016

No comments:

Post a Comment