Friday 22 May 2015

Rohingya seperti Bola Ping Pong (Boat People)

Sampai bila Rohingya bisa bertahan
di lautan samudera dan langit terbuka
Mengapa menutup pintumu?
Suaramu tambah lancang dan sombong
tiada yang dapat meramal esok
giliran siapa yang terumbang-ambing
patah kemudi dan terbawa arus
atau tenggelam tanpa berpaut.

Mengapa tidak kamu berikan sebuah Pulau
persinggahan sementara ketika cuaca bertukar
Rohingya bukan bola ping-pong yang
kamu pukul sesuka hatimu
Samawi telah menggerakan sukmamu
Badai laut dan gelombang samudera
tenang dan damai
burung-burung laut berdatangan
hinggap di atas dek kapalmu.

Rohingya, gema suaramu telah
menusuk-nusuk seperti anak panah
ke dalam kalbu
Pendeta-pendeta mulai mengigit lidahnya
dan tak berhenti
tak ada kedamaian ditemui dalam malam meditasi
jiwanya kacau dan merontah di malam igau.

Kesabaranmu pasti terubat
Rohingya, tangan samawi turun membelai
kepala anak-anak dan isterimu
Kamu tak akan sendiri
arus lautan akan membawamu ke destinasi
langit  adalah bumbnungmu ketika panas terik
Rohingya, kamu bukan bola ping-pong.


No comments:

Post a Comment