Sunday 14 April 2019

Tragedi Christchurch*

Impian jahatmu inginkan kegelapan meraih mahkota di pundaknya
apapun alasanmu, api dendam yang bermukim dalam dirimu
menjadi kezaliman dan kekerasan meruntuhkan tembok perabadan
engkau tak akan berhasil dan sukses kerana kebiadaban ini
hanggus dan membakar dirimu bagai pohon-pohon mati di danau
tanah gersang kematian angin sepanjang musim tanpa berubah
Kebijaksanaan pemimpinmu adalah suara lafaz keadilan sejagat
lambang kemanusiaan dari suara hati yang sedar.

Atas nama keamanan dan kasih sayang pada semua
tiap hati harus tenang dan damai melafazkan cinta dan salam
tiada yang bisa menghalang ibadah dan zikirmu
Tiada Tuhan melainkan Allah, kalimat Tauhid hidup
kamu tak akan dapat membunuh kebenaran itu
hanya kegagalan demi kegagalan yang menimpa kamu
kemenangan itu adalah jiwa yang damai dan tenteram
berdamping erat pada Tuhan Yang Maha Esa.

Kamu adalah golongan pengecut dan jiwamu kotor
tragedi Christchurch menjadi suara-suara terkumpul
menyatakan kepada dunia, damai itu tidak sendiri dan terasing
ia adalah kekuatan dan memerdekakan diri dari belenggu
dendam kesumat dan kejahilan yang beragam
tangan-tangan sedar membina tembok-tembok kebaikan
lebih tinggi dan menjadi testimoni kebenaran sepanjang zaman.

Wahai golongan berfikir, usah biarkan benih-benih kejahatan
bercambah dan  menjadi pohon derhaka dan durjana di dalam taman
keindahanmu adalah bahtera perdamaian yang belayar menuju
pelabuhan damai mengalahkan gelombang dan ribut taufan
dan mengalahkan kekuasaan kegelapan di zamannya
Ayuh! pelipur laramu, adalah Dia pelindungmu
kurun berkurun samawi telah mendengar keluh-kisahmu
suksesmu di lembah hijau ini samasekali
tidak akan menghadangmu menjadi ibadur rahman
dan kesabaranmu adalah gunung bertahan dalam takaran waktu.


Kota Marudu
April 2019
*dikirimkan untuk penerbitan Antologi puisi Christchurch. ilminabd@yahoo.com

No comments:

Post a Comment