Thursday 11 April 2019

Menunggu Kedatanganmu, Ramadan*




Kedatanganmu semakin dekat
rahmat alam semesta penyucian diri
nikmat dan lazat bila dalam pengertian sederhana,
hidangan ini kau sendiri tak pernah puasa
penantian itu akan sempurna dan
mulai terasa engkau menghirup udara turun
dari samawi.

Kau menunggu seperti bumi yang kering
Ketika sepi tengah malam
Dalam doa-doa tahajud
dalam keasyikan pengucapanmu
dalam kalimat dan kata-kata
saling menguat yang akarnya istighafar
dari seorang khadim yang pasrah
Kudus adalah Engkau Yang Maha Esa
Keagungan-Mu dan dalam kesederhanaan
engkau melakukan cinta dan kasihmu
secara dawwam dan berakar pada takwa.

Ya Rabbi, biarkan kebaikan tanpa sempadan
menunggu sentuhan Ilahi
tiap kalbu menyerah dan menyerap
ruh kudus dalam lafaz zikir Ilahi
kalimat-kalimat tauhid dan salawat junjungan kami
engkau tenggelam dalam tawajuh
engkau membenamkan nafsu amarah
sejauh kemampuan di lembah sabar.
Dalam doa-doa tahajud
dalam keasyikan pengucapanmu
dalam kalimat dan kata-kata
saling menguat yang akarnya istighafar
dari seorang khadim yang pasrah
Kudus adalah Engkau Yang Maha Esa
Keagungan-Mu dan dalam kesederhanaan
engkau melakukan cinta dan kasihmu
secara dawwam dan berakar pada takwa.

Datanglah wahai Ramadan
aku telah siap seperti seorang kekasih
yang menunggu bertahun-tahun
berdiri sejak dinihari hingga ke hujung senja
ketika malam aku tetap menunggumu
dengan sabar dan doa. hingga dalam tiap kalbu yang mutaki
sentiasa ada ketakutan pada-Mu
penyesalan dan jiwamu seperti taman
kembang sejagat jauh dari kezaliman dan kemelut perang.

Kota Marudu
10 April 2019


No comments:

Post a Comment