Saturday 28 December 2013

Penyair Memanggilmu* (Puisi)(Metamorposis)


Kalau aku melihat
dalam bola matamu
di dalam tersimpan
kaih-sayang
keberanianmu.

Aku membacamu
kemanusiaan
bagai matari bersinar
darah menitis dari
serambi darah
dari ketulusan
jiwa-ragamu
kerana fitratmu
memang indah.

Kau bagai kekasih
bertekad jalan ke samawi
kemenangan ini
kau capai
setelah jalan kebaikan
kau tempuh
seperti lebah dan
menitis madu
pada tiap lidah
yang mendambakan.

Kota Kinabalu
29 Disember 2014

No comments:

Post a Comment