Kau melakarkan warna
di kanvas sukmamu
selendangmu menutup langit
lembah Kundasang tersentuh gerimis
bagai gadis mengintip di belakang tabir
ketika Nabalu hadir kau tak ingin lepaskan.
Kata-kata melunsur dari sukma
lalu menjadi gelombang
memulas di laut siangmu.
nafasmu bagai tanah bergerak,
Bahasamu adalah anugerah langit
tak akan sirna dalam geseran waktu.
*ITBM Jun 2015
*Puisi ini dikirimkan untuk antologi pertama Kosas yang dikumpulkan oleh Shirley, Disember 2013
No comments:
Post a Comment