Thursday 31 December 2015

Menunggu Hujan Berhenti (Malaysia)*(HE)(Terbit)

Kau telah menghilang seperti deru angin
menjauh ke lautan teduh
kata-katamu  terheret seperti tin kosong
berbunyi keras lalu senyap.

Sebentar lagi pintu ini akan tertutup
aku tak mendengar kata-katamu terakhir
pecah hujan pertama di musim kemarau
tazkirah di pinggir malam.

Ketika sujud, aku mengumpul kata-kata
dalam bahasa ibunda
sederhana dan tulus
diadun  menjadi doa-doa kudus
di serambi malam tahajud.

Di bawah langit baru
dan bumi baru
berteduh di pohon sena
menunggu hujan berhenti.


*Tersiar Di Harian Express 17 Januari 2016





No comments:

Post a Comment