Thursday 15 October 2015

Menafsirkan Perjalananmu (Boat People)

Di gurun ini matari luluh seperti gula merah yang tumpah
musim jerebu telah turun dan menenggelamkan kota purba
suaramu melantun ke empat penjuru alam supaya didengar
tapi, harapanmu seperti gelas krystal yang hancur berderai.

Kasih-sayang telah menjauh seperti samar-samar cahaya
di kalbumu kembang bunga telah layu dan tak berputik
mereka terus menabur benih kebencian itu siang malam
bulan purnama mengendur jauh ke dalam kanta matamu.

Ketika keselamatan dan kedamaian telah sirna di bumimu
datang berita kehancuran menyergapmu dalam paksa
kegelapan panjang bersarang dan menelurkan ketakutan
kemabukan dan kegilaan tanpa mempedulikan jatuh korban.

Kau mengharapkan perjalanan ini penyempurnaan mimpimu
maut menunggumu di setiap taufan pasir dan gelombang laut
kakimu terus melangkah tanpa mengira berapa lama lagi
soalan tak pernah terjawab kau pun tak mempedulikannya.


No comments:

Post a Comment