Dalam mimpinya malam itu
ribuan kerangga meninggalkan sarang
di langit burung-burung terbang ke tanah seberang
hewan mengosongkan tanah leluhurnya.
Api menawan dan membakar hanggus
dalam diam ia bersekutu dengan angin
menyapu habis rimba raya dan lembah gunung
seperti gunung berapi meletuskan belerang.
Langit gelap di siang hari
bahang nafasmu panasnya terlalu
mereka mengejar untung dan jalan pintas
memusnahkan eco sistem dan warisan.
Kau seperti berbicara pada orang tuli
ada mulut tak kesampaian bicara
kelopak mayang dan bunga dijilat api
jerebu tebal turun mengepong Nusantara.
*Tersiar Di Utusan Borneo 1 November 2015
No comments:
Post a Comment