Friday 17 April 2015

Kutabur Kuntum Kata Ke Lautmu* (Suasana)

Di sini dulu sebuah kampung
ia tumbuh dari lautmu
bila malam tiba
lagenda dan mitos  bersayap
keluar dari mulut lautan
ke langitmu
tiap kelip bintang bercerita
dalam mimpimu.

Aku datang kepadamu
kerana keramaian suaramu
terbakar hanggus
lantai kedamaian sukmamu
telah menjadi debu.

Segalanya hening
hanya lagu debur ombak
berulang-ulang ke tanah daratan
puing-puing
seperti tombak-tombak terpacak
di dadamu.

Air telah surut
kini aku dapat melihat luka-luka
jeritan perihmu sampai ke pintu samawi
kau mencari dahan-dahan untuk berpaut
memanggil hujan pada malam durjana
tapi, suaramu tertahan di kerongkong waktu.

Aku tabur kuntum kata
ke laut dalam
foto-foto memori
hanggus terbakar
sejarahmu debu bertebaran.




No comments:

Post a Comment