Ketika suaramu hilang
tebing ingatanmu runtuh
wajahmu turut menjauh
cahaya meredup hilang
seperti mimpi berhenti
dalam takaran waktu.
Langkahmu berhenti
sekalipun pelabuhan
jauh di hujung tanjung
dedaun kering seperti
terlucut dari gagangnya
melayang dan terheret
jauh ke lorong sepi.
Pulau sukma terbawa
gelombang ke dalam lautan
nahkodamu bertarung
pulang ke pelabuhan.
*ITBM Jun 2015
*Dikirim ke Dewan Sastera pada 28 April 2015
No comments:
Post a Comment