Friday 23 September 2011

Isterinya Dari Pulau Savo (Pasifik)

Isteri itu mendokong anaknya
menuruni anak bukit hilang 
antara  pepohonan pisang
ia tak beralas kaki, mengikut
jalan kecil menuju jalan besar
tanpa menoleh.

Ya, suaminya, pemanjat kelapa
yang pantas dan terbaik di desanya.

Isteri berkulit hitam coklat
jalan cepat sedikit
laut air pasang
ia tak menghiraukan
keindahan pagi
tadi ketika melintas
daun selebar tapak tangan
jatuh melayang di depan matanya
samasekali tak ia hiraukan.

Ya, suaminya berambut keriting kembang
gempal dan tak mau kalah ketika bertengkar.

Berulang kali isteri asal Pulau Savo ini
berkata kepada dirinya sendiri
nanti anak ini dititipkan pada
ibunya duduk di Kakabuna.

Gunung  berapi Pulau Savo berasap sedikit
tapi hati lembut isteri beranak satu ini tidak sedikit pun gusar.

Wajah suaminya timbul tenggelam
fikirannya pada pasar kecil di White River
tiap hari ia ulang-alek memborong dari pasar besar
dan menjualnya untuk  untung sederhana.

Tadi mereka bertengkar hal yang remeh-temeh
anihnya, lain dari hari-hari sebelumnya
ia melihat suaminya tidur tadi, dari seluruh badannya
tumbuh perlahan-lahan bulu, ia berubah jadi seekor monyet.

Dari kelangkangnya tumbuh ekor, mulai kecil dan memanjang
meliuk-liuk dan berbulu, dekurnya juga monyet
benar-benar seekor monyet-suamiku
sejenak isteri muda ini berfikir, 'Kasihan, monyet!'

Honiara
23 September 2011

No comments:

Post a Comment