Sunday 20 May 2018

Ramadan, Hidup Dalam, Kalbu*

Ramadan, ia hidup dalam kalbu
kami mencicip air serbat-Mu
melepaskan haus di musim kemarau
musafir yang pulang.

Ramadan, hadirmu kedamaian
kami, pendoa yang tekun
kedatanganmu telah bersambut
seperti air dingin turun dari gunung.

Ramadan, tiap waktu menitis
adalah kurnia dan syukur
kami, beristighafar dan berzikir
lidah dan jiwa tak akan pernah puas.

Ramadan, siapa yang berani
bertindak algojo dan membakar
menguncang tangan dan menuding
kebenaran itu turun dari samawi.

Samawi tak akan terconteng
pelaku cemar yang merosak
hanya ingin menghiris tubuh
berlagak seperti tukang hukum.

Ramadan yang damai
ketenangan padamu
membumikan amarah
melafazkan salam dan salawat.

Kota Marudu
Mei 2018



No comments:

Post a Comment