Tuesday, 15 March 2011

Sahabat (Pasifik)

Ya Rabbi, engkaulah penjaga hati dan menolong aku ketika kakiku terselihuh jatuh..
Sahabat, tanah ditelapak kakimu tetap ikhlas mendengar luapan sinar pagi
malam kencana yang panjang dan mengugah sebuah harapan tersayat
langit biru menjadi kelabu dengan gumpalan mendung wajah berubah sepantas kilat
mekar senyum ikatan janji yang bertahta di puncak mahligai runtuh menjadi pasir
elus angin menyapa wajah, mata terpejam mimpi pelangi di hujung tanjung
malam berinai pelamin berdandan rinjis air mawar kaisar dan permaisuri beradu
segalanya sirna bagai angin tersentuh pada kristal di pepenjuru meja jatuh terbanting
tirai langit turun bersama kilat dan guntur bumi bersenandung memital nasibnya.

Mari, petik kecapi hati bidadari berkirim salam darahmu masih mengalir hidup
lihatlah musim bunga di lembah hijau, lebah pun terbang girang mengumpul madu
indah, bau harum melingkari saujana langit mandi dalam warna bernafas puas
langkah kakimu mendakap qada dan qadar, legakan hausmu minum air makrifat,
berhibur dalam berdoa. Sebenarnya ini bukan apa-apa sekedar saling
mengingat dan mententeramkan gundahmu.

Honiara
23 September 2010




No comments:

Post a Comment