Tuesday, 15 March 2011

Anak Kapal (Pasifik)

Pagi yang murni kau tiba dan kita mulai berkenal ramah
engkau anak dari kanca perang etnis yang trajik
dalam ulitan usia kau cepat dewasa sedang kau anak dipermainan
dirimu selembut roti diairkan, saksi yang menyimpan dendam
ketika ayahmu ditembak para miltansi di depan matamu
di dalam kotak hati tersimpan foto ingatan pembunuh ayah.
kapal langa-langa belayar menantang gelombang dalam pertembungan arus
sekarang kau anak kelasi yang diupah dan mengejar gumpalan siang di langit.
Siang itu kami terserempak engkau menghibur hatimu
ikat kepala, berkaca mata hitam dan berantai culapan emas
anak jantan ini, di tangan kanan menggenggam sisa not $50.00
matamu ikut tersenyum seakan berkata dalam getar suara lembut
ketika pamit aku bigung menafsir patah-patah katamu bergolek di hujung lidah
darah tersembur pada kanvas perang etnis beredar ke dalam kawah gunung
hatimu terbujuk dan memaafkan sambil anak matanya melihat pulau Savo.
Guntur bertembung kapal meninggalkan pelabuhan
Honiara membungkus sedu-sedanmu
kau tumbuh sendiri.
.
Honiara
23 September 2010

No comments:

Post a Comment