Aku hadir di celah hatimu sendiri
dalam keramaian masa silammu di bawah sinar lampu
aku baca catatan awalmu hingga yang terakhir
wiramu pemburu kepala di pulau-pulau teduh
perahu melucur bukan menabur cinta
laut air biru gelap musim ikan benito
pirasat pemahat di jantung desa.
Pohon rimbamu rahmat temurun
cinta ibu memangku anak di anjung
kulit siput laut hiasan dada
pada sisir rambut keriting gadis solomon
jawab tanya pada layang-layang ingatan.
Salam buatmu, manisku
dalam diam kuresapi
keindahan pada sebuah pameran
vakulaku, wira, petualang maut.
bagaimana mungkin aku bisa melupakan
tangan halus pemahat kayu
engkau hadir dalam keramaian ini.
Queanbeyan,
NSW
23 Februari 2011
dalam keramaian masa silammu di bawah sinar lampu
aku baca catatan awalmu hingga yang terakhir
wiramu pemburu kepala di pulau-pulau teduh
perahu melucur bukan menabur cinta
laut air biru gelap musim ikan benito
pirasat pemahat di jantung desa.
Pohon rimbamu rahmat temurun
cinta ibu memangku anak di anjung
kulit siput laut hiasan dada
pada sisir rambut keriting gadis solomon
jawab tanya pada layang-layang ingatan.
Salam buatmu, manisku
dalam diam kuresapi
keindahan pada sebuah pameran
vakulaku, wira, petualang maut.
bagaimana mungkin aku bisa melupakan
tangan halus pemahat kayu
engkau hadir dalam keramaian ini.
Queanbeyan,
NSW
23 Februari 2011
No comments:
Post a Comment