Tuesday, 15 March 2011

Manis (Pasifik)

Manisku, kata-kata kembang semerbak yang kukalungkan kepadamu
srikandi yang itaat menurut perintah yang menjagaimu ketika meraih mimpi
kau telah menegur sang nahkoda berhenti dan melabuh sauh dan merelakan
butir-butir bintang menjadi kembang api di malam gemerlapan pasti ada yang tersentuh
kau melayang-layang, bumi kau pijak terangkat dan langsir langit tersingkap
di pelabuhan itu kau melambaikan tanganmu semankin jauh suaramu berendam
tari-tari angin mengulung gelombang berlenggang dari pulau ke pulau lembut dan buas
aku hanya memandang sepak-sepak terjang sebuah amarah yang meletus
musim bercanda telah gerhana, di halaman ia mundar-mandir dan matanya tersiksa
siapakah petualang merejam sebuah harapan dan menghiris-hiris mimpi sepasang kekasih?
kerudung warna langit biru rambut hitam terlerai dari sanggulnya menyelit seribu rahsia
menyingkap makna huruf yang tersembunyi pada malam pertama bulan purnama
Ya Rabbi, kesianlah aku, Engkau kudambakan.

Honiara
22 September 2010

No comments:

Post a Comment