pada longgokan dan himpunan orang kota pada mimpinya
terkandas pada celah-celah sebuah harapan yang tak sampai
nyanyi yang dilagukan bukan penghibur lara nestapa atau gurindam
semankin menonggak langit adab menipis menjadi kepul asap
kalau kata-kata ini memalingmu ke mahligai tanah longsor
kita pun berbuat pura-pura demi menibung waktu yang terjunam
dulu di sekolah ia ditanya sekarang ketika mau menikah
malam yang rusuh bersarang pada pondok-pondok kotak di kaki bukit
bicara pengkhianat insani songsang, merempat dan banyak bohongnya.
Katamu lama sudah kita tidak saling berbicara begini
aku tak berubah cuma kota melebar dan kurang bersahabat!
Honiara
21 September 2010
terkandas pada celah-celah sebuah harapan yang tak sampai
nyanyi yang dilagukan bukan penghibur lara nestapa atau gurindam
semankin menonggak langit adab menipis menjadi kepul asap
kalau kata-kata ini memalingmu ke mahligai tanah longsor
kita pun berbuat pura-pura demi menibung waktu yang terjunam
dulu di sekolah ia ditanya sekarang ketika mau menikah
malam yang rusuh bersarang pada pondok-pondok kotak di kaki bukit
bicara pengkhianat insani songsang, merempat dan banyak bohongnya.
Katamu lama sudah kita tidak saling berbicara begini
aku tak berubah cuma kota melebar dan kurang bersahabat!
Honiara
21 September 2010
No comments:
Post a Comment