Apa gunanya menunjat kesal langit?
kita mengomel menjunjung gunung
pada laut terbentang, rahsia terperogok
ayuh saudaraku, kau sudah diingatkan
tentang debu kelabu diterbangkan angin
malam tertimbus gelisah pada cahaya.
Rimba menunduk, dirinya tertambat
menjulang tinggi, terbang terpaut
bumi saksi, nur dalam itaat
mentari membakar jiwa memberontak
dari mahligai arasi datang angin dingin meredah kemarau
aku menyerah tanpa syarat, aduhai, malam kesturi.
Ya Hafiz, dalam gemerincing kaki tak beralas
luka-luka pada batu kerikil, bibir kering kehausan
dunia sebutir pasir singgah pada kelopak mata.
Perjuangan, titian harapan merimbun cahaya
aku tak akan berhenti mendaki sekalipun gunung salji
aku bukan munafik mencari untung
keselamatan: kelunakan Al Qur'an
pengembara pulang, hujan turun telaga bergenang
langit yang dijunjung
kembang doa mawar sebak gelora rindu
kembang doa mawar sebak gelora rindu
terikat sebuah janji dalam sabar.
Dalam mimpi
patah kalimat pemburu nikmat
aku semankin ghairah,
wahai segumpal hati, terbanglah ke langit samawi
wahai segumpal hati, terbanglah ke langit samawi
melihat bumi hanya sebutir debu
kalau ini kedamaian aku redah-
melangkah empat pepenjuru bumi tujuh petala langit!
Honiara
12 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment