Sunday, 13 March 2011

Senyap (Iklim)

Kuingin menulis warkah kepadamu sayang
kalau hajat ini terlambat usah salahkan musim sedan di kalbu
malam lara telah kusimpan pada laut pulau Pasifik
dalam guman kulukis rahsia pada dinding-dinding gua
kaulah kekasihku, isteri melahirkan bintang-bintang gemerlapan
fujiyama kurangkul kau dalam malam gelisah
suling bambu, jingga jiwaku, melenakan tidurmu
terdawat baju putih di musim gempa unggu
kita melewati malam renta, gempa menggulung semua kenangan
ingatanku menerobos ke dalam kawah gelap
kucari sinar dalam gegabah, nafasku berdenyut lemah
kupanggil nama berulang, orang yang kusayang
Tuhan, bukan aku lupa padamu selama ini
dalam igau mimpi aku  berharapan, melihat bumbung langit
tari bintang dalam putaran malam, pada serambi laut tenang
bagaimana aku bisa lupa baumu masih tercium
aku dalam ketiadaan, sendiri, alam tenggelam sepi
secerik kertas aku ingin menulis
kalau tidak dari kepul nafasku kukirim pesan
pada dinding-dinding sunyi salam terakhir
hari apa, hari ini, berita apa di sana?
mengapa masih berbunuh, membunuh, terbunuh atau dibunuh...
betapa indahnya hari ini, ingin kumenari  biar sekali
esuk kau datang membawa kalungan bunga.
Senyap.

Queanbeyan, NSW
13 March 2011
* Antologi Volume II

No comments:

Post a Comment