Monday, 14 March 2011

Hati Burung (Pasifik)

Kau semankin lancang melontar bara api menerjang
supaya dirinya hanggus, pecah-pecah tanah liat
dalam merontah masih mencari sedut bernafas
marah meluap jalan keluar meredup.

Aku pun luka, darahmu tercuka
seribu alasan tak menemui jawapan, diam menuba
senyummu kini kabur dari tindakan kasih
curiga memasang ranjau di urat nadi.

Lantai katamu tak bersahabat
tsunami amarah melanda tenang laut
menghanyut pulas tanpa belas tapi
aku masih ingin berhati burung!

Honiara
1 November 2010

No comments:

Post a Comment