Tuesday, 15 March 2011

Aid Mubarak Mesapol (Mama)

Aid mubarak
rumah kami di kampung lama
bau pohon cempedak menggurung
bukit dan hutan di halaman
eid mubarak pada pohon bambangan
pada kekasihku, rumpun bambu
teman ketika sunyi, sang biawak
pada langit sabar mencurahkan air
tanah, pendengar yang dermawan,
sungai yang mengalir, jembatan bambu,
cicak, tikus, pohon kertas, burung, monyet,
pohon pinang, rambai, dan jalan ke bukit.

Silakan masuk,
syukur, kalian masih saudaraku
tetap saudara
lama tidak mendengar khabar
lama sudah tidak bercanda
hari mulia di bulan suci
masuklah, ada kelupis dan ikan lumahan goreng
ramai anak si siti kembang payung
harga getah naik, scrab pun lumayan
ampau tiap satu nenek kasi
yang datang pada siang
pada malam pun dapat.

Angin menderu
pohon jatuh menimpah batu
hatiku bimbang....
hiburan, sekali setahun
alhamdulillah, kasih nenek pada semua
sesekali-sesekali langkuas
sekali makan puas....
biar sedikit makan ramai-ramai sedap
sambil ketawa, gigi ngompong nenek
yang atas tinggal sebilah
pok amai-amai belang kupu-kupu....
surprise!
ah, si belang ke mana saja
kau merantau baru pulang...

Malam pun berunsai
ketuk kulingtangan dari rumah nenek meredup
sunyi senyap dekur nafas dari wajah pewaris masa silam
menarik nafas kendur perlahan-lahan
menutup mata, tersenyum, dalam mimpi
memandang jalan pulang, sendiri!

Honiara
13 September 2010



No comments:

Post a Comment