matahari serakah ia menjeling pada merpati terbang melintas
suaminya belum tiba, debar menunggu, pertanyaan tanpa jawab
geram berbaur pahit siang terkandung rasa, pandangan pada jalan ke bukit
tiap pagi matanya menyelak kalender menghitung ulangkali
semuanya diam, alam pun diam tiada khabar ke mana ia menghilang
aduh, gelombang marahnya menenggelamkan gunung harapan
tenanglah segumpal hati, pasti awan membawa salam
sendiri ia menghiburkan laranya pada ubi kayu tua tumbuh di lereng
pandangannya mencari-cari sebuah nama pada langit azure
nadi dan nafasnya mengalir cepat ke muara purnama rindu.
Siang itu habibullah di ribanya, malam menunggu telah berlalu.
Queanbeyan NSW
7 March 2011
suaminya belum tiba, debar menunggu, pertanyaan tanpa jawab
geram berbaur pahit siang terkandung rasa, pandangan pada jalan ke bukit
tiap pagi matanya menyelak kalender menghitung ulangkali
semuanya diam, alam pun diam tiada khabar ke mana ia menghilang
aduh, gelombang marahnya menenggelamkan gunung harapan
tenanglah segumpal hati, pasti awan membawa salam
sendiri ia menghiburkan laranya pada ubi kayu tua tumbuh di lereng
pandangannya mencari-cari sebuah nama pada langit azure
nadi dan nafasnya mengalir cepat ke muara purnama rindu.
Siang itu habibullah di ribanya, malam menunggu telah berlalu.
Queanbeyan NSW
7 March 2011
No comments:
Post a Comment