Mereka seperti melupakan sejarah
kebencian dan
penghapusan ethnik
hujungnya adalah
kekalahan dan
tunduk pada
kedamaian.
Ketika kegelapan
menutupi
pandanganmu, Rohingya
mimpi-mimpi buruk
datang
dalam tidurmu.
Mereka memilih
kezaliman
dan kejahatan
berada
pada puncak.
Massa digerakkan
Rohingya, hakmu
dirampas.
Satu bangsa yang
beradab
bertukar wajah
pada satu malam
pemburu maut
di lorong-lorong
kota
di desa-desa
Arakan
menzalimi Rohingya.
Kau diperingatkan
tak selamanya kau
berada di atas
membakar
musuh-musuhmu
merogol wanita
Rohingya
menyiksa sampai
menyeberang
sempadan.
Rohingya, Rohingya
solidaritas langit
dan bumi
satu rasa dan satu
bantahan
Regim Myanmar,
hentikan kegilaaan
ini
kembali pada
kedamaian.
Nusantara tak akan
berdiam
PBB saksi
kejahatanmu
aung san suu kyi,
melihat keburukan
bangsanya
dan menyepi.
Rohingya, Rohingya
kesabaranmu
mengalahkan
kebuasan Rakhine
dan
pendeta-pendeta dirinya
sebenarnya hewan
ratapan Rohingya
di malam panjang
telah bersambut.
Rohingya, kau tak
sendiri.
Nilai
Disember 2016*Tertibkan dalam Antologi Puisi Kemanusiaan Rohingya 2017 diselenggarakan oleh Hasyuda dan Jasni Matlani.
No comments:
Post a Comment