Jangan kamu
berhenti dari bermimpi
gema suara-suara Rohingya
tak akan hilang ditelan
api amarah durjana.
Walaupun layar kedamaian ini
bagai kain yang robek
luka-luka Rohingya makin parah.
Kemanusiaan seperti
permainan siasah
dan tukang sulap
maut Rohingya berjatuhan
di bumi Myanmar.
Kata-kata mereka
telah menjadi pedang
yang membunuh
di siang yang celaka.
Rohingya, Rohingya
api dendam dan khianat mereka
usah membunuh
mimpi kemenanganmu.
Bebaskan
dirimu dari malam-malam
derhaka dan pembalasan dendam
perjuanganmu tak berhenti di sini
kerana kedamaian itu adalah
air yang mengalahkan kezaliman.
Nilai
2016
*Diteribitkan dalam Antologi Puisi Kemanusiaan Rohingya 2017 diselenggarakan oleh Hasyuda dan Jasni Matlani.
No comments:
Post a Comment